Ketahui Jenis Jenis Turap Berdasarkan Teknik Konstruksinya

jenis turap

Longsor adalah salah satu bencana yang tidak diharapkan akan terjadi, mengingat longsor dapat mengakibatkan kerusakan alam dan mengakibatkan korban jiwa. Untuk mencegah hal tersebut tanah dapat dipasang turap.

Turap dikenal juga sebagai retaining wall atau dinding penahan tanah.Turap adalah susunan konstruksi batu kali yang bertujuan untuk penahan tekanan pada tanah guna mencegah terjadinya longsor. Biasanya, turap digunakan untuk membendung air (coverdam).

Fungsi utama turap adalah menahan timbunan tanah, membendung tereng tanah, membendung air, dan lain sebagainya. Turap populer di dunia konstruksi, alasannya yaitu turap memiliki bobot yang ringan dan tipis, sehingga cepat untuk diaplikasikan.

Turap biasanya dibangun pada lokasi berupa tanah miring yang sulit dipertahankan secara alami. Misalnya, tanah dengan kondisi lereng curam dan tanah dengan lereng yang hampir vertikal. Pembangunan turap tidak dapat dilaksanakan secara sembarangan, harus dengan sesuai spesifikasi jenisnya.

Berikut Uraian Jenis Jenis Turap Berdasarkan Teknik Konstruksinya.

  • Anchored Wall Jenis turap anchored wall dibangun menggunakan penopang jangkar yang ditancapkan ke dalam tanah. Prosesnya diawali dengan pemasangan kabel atau bahan yang keuatu ke dalam jangkar, jangkar dan kabel kemudian masukkan ke dalam tanah dengan bantuan alat berat. Kemudian untuk meningkatkan kemampuannya dalam menahan beban, jangkar dan kabel tersebut disuntik semen atau beton cair menggunakan alat bertekanan tinggi.
  • Canventilever Wall
    Jenis turap yang selanjutnya adalah canventilever wall. Berbeda dengan jenis turap anchored wall, jenis turap ini berupa dinding beton bertulang yang diperkuat menggunakan baja tebal. Bentuk dari dinding beton tersebut adalah huruf T terbalik dengan dinding dibentuk seperti telapak memanjang.

  • Counterfort Wall
    Jenis turap berikutnya adalah counterfort wall. Jenis turap ini terdiri dari dinding beton bertulang tipis. Pada bagian dalam dinding diperkuat oleh pelat atau dinding vertikal. Pelat atau dinding vertikal tersebut disebut sebagai counterfort atau penguat. Fungsi counterfort adalah mengikat tarik dinding vertikal dan sebagai tempat timbunan dengan interval jarak tertentu.
  • Gravity Wall
    Jenis turap yang terakhir gravity wall. Gravity wall bekerja berdasarkan bobot massa dari bahan konstruksinya. Semakin berat, maka kekuatan gravity wall dalam menahan beban semakin besar. Gravity wall adalah jenis turap paling dasar dan banyak ditemukan.

Untuk memastikan keamanan pembangunan retaining wall dapat dilakukan analisis stabilitas retaining wall menggunakan Plaxis 2D. Bagi sobat engineer yang ingin belajar Plaxis 2D secara intensif dapat mengikuti pelatihan Plaxis 2D yang diselenggarakan oleh Zamil Consulting. Untuk informasi dan pendaftaran dapat menghubungi media sosial Zamil Consulting.

Ultimate Your Plaxis 2D Skill With Zamil Consulting!

Bagikan Artikel
Kirimkan Pesan
1
Hubungi Kami
Zamil Consulting
Hi! Silakan tinggalkan pesan Anda untuk lebih banyak infromasi.