Konstruksi bangunan gedung adalah suatu rangkaian proses kompleks yang melibatkan berbagai tahapan, keahlian, dan koordinasi untuk menghasilkan suatu bangunan gedung yang sesuai dengan tujuan dan perencanaan. Ada beberapa hal yang menjadikan konstruksi sebuah bangunan menjadi lebih efektif.
Pada artikel ini, kita akan membahas seluk beluk konstruksi bangunan gedung. Pembahasan akan memiliki fokus terkait langkah-langkah konstruksi serta jenis-jenis bangunan gedung. Selamat membaca!
Langkah-Langkah Konstruksi Bangunan Gedung
Ada beberapa langkah yang menyertai setiap proses konstruksi bangunan gedung. Langkah-langkah tersebut tidak dapat diacak maupun ditinggalkan salah satunya, yang berarti selalu berurutan.
1. Perencanaan
Sebelum memulai proses konstruksi bangunan gedung, proyek selalu dimulai dengan adanya perencanaan. Proses ini melibatkan survei, analisis lokasi seperti tanah, iklim, dan lingkungan, kemudian kebutuhan pengguna, tujuan bangunan, sampai dengan perizinan. Proses ini akan melibatkan banyak pihak seperti arsitek, insinyur sipil, ahli struktur dan pihak-pihak lainnya yang memiliki wewenang. Pada proses perencanaan juga akan ada pemilihan terkait aspek material, perancangan desain struktural, sampai dengan permasalahan efisiensi energi.
2. Persiapan Tanah
Setelah perencanaan selesai dilakukan, berikutnya dalam konstruksi bangunan gedung adalah persiapan tanah. Hal ini mencakup penggalian, perataan tanah, dan pengelolaan limbah konstruksi. Permasalahan ini memerlukan keahlian dari para ahli geoteknik untuk mengumpulkan data serta mendesain hal-hal yang berkaitan dengan kestabilan tanah.
3. Pembangunan Fondasi
Kemudian, apabila tanah sudah berhasil disiapkan, maka langkah paling kritis dalam suatu konstruksi adalah membangun fondasi. Sebagai penopang sebuah bangunan gedung, maka fondasi yang dibangun harus sesuai dengan karakteristik tanah dan juga desain struktural dari bangunan gedung. Maka dari itu, penting sekali untuk melaksanakan dua langkah sebelumnya, agar fondasi dapat dibangun dengan tepat.
Pembangunan pondasi merupakan langkah kritis dalam konstruksi. Ada berbagai jenis pondasi seperti pondasi dangkal dan pondasi dalam, masing-masing dengan keunggulan dan kelemahan. Pemilihan jenis pondasi harus sesuai dengan karakteristik tanah dan desain struktural.
4. Pembangunan Struktur Bangunan
Setelah fondasi terbangun dengan baik, maka selanjutnya adalah pembangunan struktur bangunan yang melibatkan pekerjaan pemasangan rangka bangunan menggunakan material konstruksi yang telah dipilih seperti beton, baja, dan lain-lain. Pada tahap ini, perhitungan struktural dan kontrol kualitas akan menjadi langkah yang paling penting untuk memastikan keselamatan dan kekokohan bangunan. Perhitungan struktural seharusnya sudah dilakukan pada tahap perencanaan untuk kemudian menjadi data acuan saat proses konstruksi.
5. Pemasangan Dinding dan Atap
Langkah selanjutnya setelah struktur berhasil dibangun adalah pemasangan dinding dan atap. Material yang digunakan mestinya sesuai dengan kebutuhan iklim dan fungsi bangunan untuk menghindari kerusakan yang berlebihan dan biaya maintenance yang hanya akan membengkakkan biaya operasional gedung. Maka dari itu, lagi-lagi hal seperti pemasangan dinding dan atap sudah harus direncanakan pada tahap pertama yang berkaitan dengan survei aspek iklim dan lingkungan.
6. Instalasi Sistem Utilitas
Setelah bentuk bangunan mulai terlihat, barulah instalasi sistem utilitas layaknya listrik, air, dan lain-lain perlu dilakukan. Pemasangan sistem utilitas seperti MEP perlu dilakukan secara cermat oleh ahlinya. Tentunya, pemasangan sistem seperti ini harus dikoordinasikan dengan ahli struktural jauh-jauh hari agar tidak menimbulkan crash pada struktur bangunan. Jika tidak direncanakan dari awal, maka bisa saja jalur listrik yang disiapkan oleh insinyur MEP malah tertutup oleh elemen struktural. Alhasil, sistem harus dirombak ulang yang pada akhirnya akan menambah biaya pekerjaan.
7. Instalasi Interior dan Finishing
Setelah struktur bangunan dan sistem utilitas sudah terpenuhi, maka akan ada pemasangan unsur-unsur interior yang menjadi tanggung jawab dari desainer interior. Pekerjaan ini berkaitan dengan pemasangan lantai, dinding dalam, pencahayaan, serta pemilihan unsur dekorasi. Tujuannya adalah untuk menciptakan ruang-ruang di dalam gedung menjadi lebih nyaman dan berfungsi sesuai tujuan konstruksi.
Jenis-Jenis Bangunan Gedung
Setelah memahami langkah-langkah konstruksi bangunan gedung, berikut ini akan kami sajikan ragam jenis bangunan gedung.
1. Gedung Komersial
Gedung komersial adalah bangunan yang dirancang untuk kegiatan bisnis dan perdagangan. Contohnya adalah gedung perkantoran, pusat perbelanjaan seperti mal atau plaza, kemudian ada juga hotel dan penginapan yang juga termasuk resort.
2. Gedung Hunian
Selanjutnya, ada gedung hunian yang difungsikan sebagai tempat tinggal bagi penggunanya. Contohnya adalah apartemen yang terdiri dari beberapa unit tempat tinggal bagi penggunanya, rumah susun yang terdiri dari beberapa rumah dalam satu bangunan gedung, atau kondominium yang fungsinya hampir sama layaknya apartemen.
3. Gedung Pendidikan
Gedung pendidikan adalah gedung yang secara khusus didesain untuk pelaksanaan kegiatan pendidikan dan juga penelitian. Yang pertama adalah sekolah dan kampus dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Bangunan tersebut didesain untuk menampung ratusan siswa maupun mahasiswa sekaligus dalam satu waktu sehingga memerlukan struktur yang kuat. Kemudian, gedung perpustakaan juga merupakan bagian dari jenis gedung pendidikan. Fokus dari perpustakaan adalah desain interiornya yang memerhatikan fungsi untuk menunjang aksesibilitas penggunanya dalam mencari dan membaca buku. Kebanyakan perpustakaan memakai konsep dengan ruang-ruang yang luas dan terbuka.
4. Gedung Kesehatan
Gedung kesehatan adalah bangunan yang memiliki fasilitas kesehatan di dalamnya, atau didesain untuk menyediakan layanan perawatan kesehatan. Contohnya adalah rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, atau klinik. Desain dari gedung kesehatan harus mempertimbangkan akses untuk orang yang sakit seperti tersedianya jalur kursi roda atau lift yang dikhususkan untuk pasien.
5. Gedung Industri
Gedung industri adalah bangunan yang memfasilitasi kegiatan produksi dan manufaktur. Contohnya adalah pabrik yang menjadi tempat produksi barang dan komoditas, atau gudang yang menjadi wadah penyimpanan dan distribusi barang.
Bangunan industri memfasilitasi produksi dan kegiatan manufaktur. Beberapa contoh mencakup:
6. Gedung Hiburan
Terakhir, ada gedung hiburan yang diperuntukkan sebagai wadah sosial dalam menikmati hobi, minat, dan bakat. Contohnya adalah gedung teater dan auditorium sebagai tempat pertunjukan dan acara seni, ada juga stadion yang dikhususkan sebagai pusat olahraga dan pertunjukan besar seperti konser, dan juga gedung olahraga (GOR) yang biasanya dapat menampung banyak cabang olahraga sekaligus.
Itulah tadi pembahasan mengenai langkah-langkah konstruksi bangunan gedung dan juga jenis-jenis dari bangunan gedung. Sobat Engineer diharapkan dapat memahami pentingnya perencanaan dan desain bangunan gedung pada hasil akhir proyek.
Agar lebih paham lagi, Zamil Consulting menawarkan pelatihan terkait bangunan gedung. Pada pelatihan tersebut, Sobat bisa mendapatkan materi yang luas terkait manajemen proyek konstruksi bangunan gedung, analisis struktur, sampai dengan uji kelayakan dari bangunan gedung. Bukan cuman ilmu, kamu juga berkesempatan untuk meraih SKK sebagai Ahli Teknik Bangunan Gedung!
Kapan lagi Sobat bisa belajar sekaligus meraih sertifikat keahlian? Yuk, segera amankan kursimu sekarang sebelum kehabisan. Ingat, KUOTA TERBATAS. Ikuti Pelatihan Bersertifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung.
ULTIMATE YOUR ENGINEERING SKILL WITH ZAMIL CONSULTING!