Kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) Menurun, Perlukah Menjaga DAS?

Kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) Menurun, Perlukah Menjaga DAS?

Kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) Menurun, Perlukah Menjaga DAS?

zamil consulting

Apabila Sobat Engineer tahu, beberapa hari yang lalu air terjun lembah anai yang berlokasikan di Kabupaten Tanah datar, Sumatera Barat. Dikutip dari salah satu sumber, salah satu penyebabnya adalah mulai kritisnya Daerah Aliran Sungai (DAS).

Melihat peralihan fungsi beberapa daerah yang seharusnya menjadi cagar alam, tidak heran apabila kualitas DAS di daerah tersebut menurun. Peralihan tersebut berupa pembukaan daerah wisata baru, pembukaan lahan di tepi sungai, dan pembangunan vila-vila baru.

Mengambil pembelajaran dari kejadian tersebut, terjaga atau rusaknya DAS sangat berpengaruh pada kehidupan di sekitarnya. Tidak hanya itu, tindakan yang dilakukan manusia dapat mempengaruhi kondisi DAS.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan DAS, empat diantaranya adalah sebagai berikut.

Penebangan hutan yang berlebihan

Tumbuhan bertugas untuk meresap air hujan yang kemudian disimpan dalam bentuk cadangan air tanah. Apabila tumbuhan ditebang maka akan mengakibatkan berkurangnya cadangan air.

Penutupan Danau dan Kantong Air Lainnya

Peran keduanya adalah mencegah air hujan tidak langsung mengalir ke bawah. Namun, air akan masuk dan mengisi cekungan di DAS hingga meresap ke tanah. Sebaliknya, apabila keduanya ditutup air akan langsung mengalir ke bawah dan resiko terjadinya banjir semakin besar.

Perubahan Saluran Drainase dan Sungai

Hal tersebut diakibatkan oleh pengendapan hasil erosi atau kebiasaan membuang sampah ke saluran dan sungai. Akibatnya, keduanya menjadi dangkal dan kapasitas tampung air menurun. Akhirnya, risiko terjadinya bajin semakin besar.

Pembuangan Limbah Berbahaya

Mengakibatkan menurunnya kualitas air sungai yang mengancam keberlangsungan hidup makhluk hidup.Limbah tersebut dapat berasal dari limbah industri, domestik, pengolahan pangan, dan lain-lainnya.

Pastinya, pencegahan perlu di langsungan agar tidak terjadi kerusakan DAS yang akan merugikan kehidupan makhluk hidup di sekitarnya. Beberapa upaya dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian DAS. Berikut adalah upaya tersebut.

  • Menjaga kebersihan sungai
  • Pantang membuang sampah dan limbah ke sungai
  • Menggalakkan penanaman pohon dan reboisasi di sekitar DAS
  • Melestarikan hutan di hulu sungai agar tidak terjadi longsor
  • Melakukan pembangunan rumah, jalan raya, dan properti lainnya dengan tidak mengubah aliran air alami atau menyebabkan erosi
  • Memastikan proyek pembangunan dan pengadaan air demi keuntungan komunitas dan lingkungan setempat.

DAS memiliki kaitan yang erat dengan software HEC-RAS yang kerap digunakan memodelkan aliran di sungai, termasuk analisisnya. Khusus untuk sobat engineer yang ingin belajar tentang DAS atau software HEC-RAS, dapat mengikuti kelas HEC-RAS yang diselenggarakan oleh Zamil Consulting. Untuk informasi dan pendaftaran lebih lanjut dapat menghubungi media sosial Zamil Consulting, khususnya WhatsApp agar mendapatkan respon yang lebih cepat.

Kenal Daerah Aliran Sungai (DAS) dari Definisi hingga Fungsi

Kenal Daerah Aliran Sungai (DAS) dari Definisi hingga Fungsi

Kenal Daerah Aliran Sungai (DAS) dari Definisi hingga Fungsi

das

Indonesia adalah negara yang memiliki banyak aliran sungai, mengalir dari hulu di pegunungan kemudian bermuara di wilayah pesisir. Mengingat banyaknya aliran sungai di Indonesia, maka perlu untuk dilakukan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS).  DAS sendiri merupakan hamparan wilayah atau kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit).

Fungsi dari DAS sendiri adalah mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya lewat anak-anak sungai hingga keluar pada satu titik. Ekosistem DAS berupa kumpulan dari berbagai unsur. Misalnya, vegetasi, tanah, air, manusia, dan lain sebagainya.

Komponen DAS dibagi menjadi dua kelompok yaitu lingkungan fisik dan manusia. Lingkungan fisik meliputi bentuk wilayah, tanah, vegetasi, dan lain sebagainya. Sementara komponen manusia terdiri dari jumlah populasi dan kebutuhan hidupnya. Kawasan DAS terbagi menjadi tiga bagian yaitu area hulu sungai, tengah sungai, dan hilir sungai.

Kawasan DAS daerah hulu sungai merupakan area yang menjadi titik awal penampungan air hujan. Lokasi tersebut biasanya berupa dataran tinggi, perbukitan, daerah yang memiliki banyak air terjun, serta memiliki lereng curam.

Bentuk kawasan DAS bagian tengah sungai biasanya relatif landai jika dibandingkan dengan bagian hulu. Area tengah sungai memiliki lekukan, lekukan tersebut dikenal juga sebagai meander. Bagian ini kerap menjadi lokasi aktivitas penduduk, tempat pembangunan waduk dan danau.

Kawasan DAS bagian hilir sungai adalah bagian yang sering dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, mengingat bentuknya yang lebih landai dibandingkan area tengah yang mengakibatkan aliran air relatif lambat. Area ini kerap mengalami erosi yang mengakibatkan pelebaran lebar sungai, tidak seperti area hulu dan tengah.

Dalam suatu wilayah, batas DAS belum tentu sama dengan batas administrasi wilayah tersebut. Bisa saja DAS terbentang lebih dari satu wilayah, bahkan mencakup beberapa wilayah sekaligus. Ada pula DAS yang mencakup beberapa kota, kabupaten, provinsi, bahkan negara.

DAS memiliki kaitan yang erat dengan software HEC-RAS yang kerap digunakan memodelkan aliran di sungai, termasuk analisisnya. Spesial untuk sobat engineer yang ingin belajar tentang DAS atau software HEC-RAS lebih lanjut dapat mengikuti kelas HEC-RAS yang diselenggarakan oleh Zamil Consulting. Untuk informasi dan pendaftaran lebih lanjut dapat menghubungi media sosial Zamil Consulting, khususnya WhatsApp agar mendapatkan respon yang lebih cepat.

Kuasai HEC-RAS dan jadilah engineer terbaik bangsa bersama Zamil Consulting.

Kirimkan Pesan
1
Hubungi Kami
Zamil Consulting
Hi! Silakan tinggalkan pesan Anda untuk lebih banyak infromasi.