Asing dengan Analisis Stabilitas Lereng? Yuk Cari Tahu di Sini!

Bagi sobat engineer yang bergerak di bidang geoteknik, sudah pasti tidak asing dengan istilah ‘lereng’. Lereng didefinisikan sebaga permukaan bumi yang memiliki sudut kemiringan tertentu terhadap bidang horizontal. Terdapat dua sebab lereng terbentuk yaitu alami karena proses geologi dan dibentuk oleh manusia.
Lereng yang terbentuk secara alami misalnya lereng bukit dan tebing sungai. Seentara lereng buatan manusia yaitu galian dan timbunan, bendungan, tanggul, dan lain sebagainya. Salah satu kejadian alam yang mungkin terjadi di lereng adalah longsor. Longsor dapat diminimalisir dengan penguatan lereng.
Sejalan dengan pencegahan longsor, lereng hasil buatan manusia juga perlu dipantai keamanannya agar tidak menimbulkan risiko yang tidak diinginkan. Salah satu hal dapat dilakukan adalah analisis stabilitas lereng. Analisis stabilitas lereng bertujuan untuk mendapatkan nilai faktor keamanan.
Nilai faktor keamanan lereng didefinisikan sebagai nilai perbandingan antara gaya yang menahan dengan gaya yang menggerakkan. Nilai yang dihasilkan akan menentukan apakah suatu lereng cukup stabil atau memiliki risiko terjadi longsor. Sayangnya, banyak faktor yang turut mempersulit menentukan nilai faktor keamanan. Beberapa diantaranya adalah kondisi tanah yang berlapis-lapis, kuat geser tanah yang anisotropis, adanya aliran rembesan air tanah, dan lain sebagainya.
Kabar baiknya, terdapat tiga metode yang siap membantu perhitungan analisis stabilitas lereng. Keempat metode tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Metode Fellenius

(Gaya yang bekerja pada irisan)
Analisis stabilitas lereng dengan Metode Fellenius menggunakan asumsi berupa resultan gaya antar irisan sama dengan nol, bekerja sejajar dengan permukaan bidang runtuh, dan berupa busur lingkaran.
Metode Bishop

(Gaya yang bekerja pada irisan)
Analisis stabilitas lereng dengan Metode Bishop menggunakan asumsi berupa besarnya gaya geser antar-irisan sama dengan nol dan bidang runtuhnya berupa busur lingkaran.
Metode Janbu

(Gaya yang bekerja pada irisan)
Analisis stabilitas lereng dengan Metode Janbu menggunakan asumsi gaya geser antar irisan sama dengan nol. Metode janbu memenuhi kesetimbangan gaya baik dari arah vertikal dan horizontal.
Penting bagi sobat engineer untuk memahami metode yang akan digunakan untuk melakukan analisis lereng. Kabar baiknya, bagi sobat engineer yang ingin bisa analisis stabilitas lereng bisa mengikuti Special Event yang diselenggarakan oleh Zamil Consulting. Khusus bagi sobat engineer yang ingin belajar analisis stabilitas menggunakan Plaxis lebih jauh juga dapat mengikuti Kelas Plaxis yang diselenggarakan oleh Zamil Consulting. Pastinya kelas tersebut dibersamai oleh trainer yang telah memiliki pengalaman yang mumpuni.
Daftar sekarang dan wujudkan mimpimu!