
Gedung merupakan salah satu bangunan yang biasanya dimanfaatkan untuk aktivitas manusia. Baik sebagai tempat kegiatan, tempat berkumpul, hunian, ataupun yang lainnya. Pada proses konstruksi gedung dapat digunakan dua metode konstruksi.
Metode konstruksi sendiri merupakan serangkaian kegiatan konstruksi yang mengikuti prosedur dan dirancang sesuai dengan pengetahuan dan standar yang telah diuji coba.
Tujuan hadirnya metode konstruksi adalah pembangunan berjalan sesuai yang diharapkan dan ekonomis. Artinya, pembangunan tidak melebih waktu yang ditetapkan serta sesuai dengan budget yang telah disepakati.
Pada konstruksi gedung, terdapat dua metode konstruksi yang dapat diikuti. berikut adalah kedua uraian metode konstruksi gedung.
Metode konstruksi bottom up
Metode konstruksi gedung yang pertama adalah bottom up. Metode ini cocok untuk digunakan untuk membangun gedung yang memiliki lantai banyak.Proses konstruksi dengan metode ini dimulai dari bawah kemudian dari atas. Misalnya, pembangunan dimulai dari pekerjaan pondasi dan berlanjut terus hingga pekerjaan atap.
Berikut adalah tahapan pekerjaan pembangunan gedung apabila menggunakan metode konstruksi bottom up.
- Tahap 1: persiapan dan pengaturan arus transportasi
- Tahap 2: penggalian tanah
- Tahap 3: pembuatan pondasi
- Tahap 4: pembuatan dinding penahan tanah
- Tahap 5: pembuatan kolom dan dilanjutkan pembuatan lantai, dan pembuatan balok lantai diatas kolom. Kegiatan tersebut dilakukan secara berulang hingga lantai teratas dan atap
Metode konstruksi top down
Metode konstruksi gedung yang kedua adalah top down. Metode ini biasanya digunakan ketika lingkungan proyek konstruksi mempunyai ruang yang terbatas, mengingat sudah ada bangunan lain di sekitar lokasi pembangunan.
Dengan kondisi yang demikian, pastinya akan menimbulkan bahaya apabila metode konstruksi yang digunakan adalah bottom up. Salah satunya bahayanya adalah terjadinya longsor.
Berikut adalah tahapan pekerjaan pembangunan gedung menggunakan metode konstruksi top down adalah sebagai berikut.
- Tahap 1: Melakukan pembongkaran dan pemindahan pondasi lama yang sudah ada di lokasi pembangunan. Dilanjutkan dengan mempersiapkan permukaan tanah dan membuat dinding penahan sementara.
- Tahap 2: Dinding diafragma dibangun pada lokasi basement yang telah rencanakan, lalu dilakukan pembuatan pondasi dan pemasangan kolom
- Tahap 3: Memasang dinding diafragma yang telah dibuat dan diisi sebagai pengganti dinding penahan sementara yang telah dicabut
- Tahap 4: Melakukan penggalian tanah untuk membangun kolom-kolom yang akan digunakan untuk pembuatan lantai bersamaan dengan detail drainase.
Demikian uraian metode konstruksi gedung. Pastinya, agar gedung yang dibangunan aman, banyak hal yang perlu dilakukan. Selain memilih metode konstruksi yang akan digunakan, perlu juga untuk melakukan analisis struktur gedung, memastikan bahan yang digunakan berkualitas, dan lain sebagainya.
Untuk melakukan analisis struktur gedung, sobat engineer dapat menggunakan software ETABS. Bagi sobat engineer yang ingin menguasai software ETABS, sobat dapat mengikuti pelatihan intensif ETABS yang diselenggarakan oleh Zamil Consulting.
Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut, sobat engineer dapat menghubungi sosial media Zamil Consulting, khususnya WhatsApp agar mendapatkan respon yang lebih cepat.
Ultimate Your ETABS Skill WIth Zamil Consulting!